Senin, 24 April 2017

Indonesia yang Di Idamkan

Indonesia yang Kita Idamkan

Indonesia menjadi negara makmur dan maju merupakan impian dari rakyat Indonesia. Negara bisa dikatakan makmur jika mempunyai banyak sektor pemasukan bagi kas negara untuk pembangunan. Pemasukan negara yang berlimpah juga akan bisa mensejahterakan rakyat. Semua hal itu bisa tercapai jika Indonesia melakukan inovasi dalam membangun negaranya.

SDM
Kekuatan ekonomi Indonesia bisa berasal dari struktur demografi penduduknya. Indonesia sejatinya memiliki potensi modal sosial (social capital) dan pasar domestik yang luar biasa besar.  Indonesia dikaruniai Allah SWT modal dasar berupa 247 juta jiwa penduduk (terbesar keempat di dunia) dengan kualitas dasar yang sebenarnya bagus, berarti merupakan human capital dan potensi pasar domestik yang sangat besar.  Saat ini, Indonesia mulai menikmati bonus dari jumlah penduduk yang banyak, karena jumlah angkatan produktif jauh lebih besar dan mulai berjalan. Kontribusi tenaga kerja sebagai alat membangun kekayaan suatu bangsa, menyatakan usaha tenaga kerja, peningkatan dalam produktivitas, dan pertukaran produk dalam pasar besar menjadi pertimbangan yang utama di balik suatu kemakmuran dan kekayaan negeri.  Jepang, meskipun sumber daya alamnya terbatas, tetapi makmur berkat sumber daya manusianya. Begitu juga dengan Singapura. Tingginya pendapatan perkapita penduduk Singapura tidak lain karena kemajuan pengembangan SDM-nya yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Bukan karena kekayaan SDA-nya. Untuk wewujudkan kemakmuran rakyat dan mengembalikan perekonomian Indonesia seharusnya Indonesia membuka banyak lapangan pekerjaan dan memanfaatkan kelebihan SDM itu sebagai modal kemajuan bangsa. Sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas merupakan modal dasar untuk mencapai kemakmuran di masa depan. 

Pemimpin berkualitas
Indonesia butuh pemimpin yang memiliki rasa ingin  melihat negara dan rakyatnya makmur, seharusnya pemimpin harus ahli dan memiliki inovasi yang kreatif untuk memajukan segala aset yang dimiliki negara kita.

Pemimpin negara adalah faktor penting dalam kehidupan bernegara. Jika pemimpin negara itu jujur, baik, cerdas dan amanah, niscaya rakyatnya akan makmur. Sebaliknya jika pemimpinnya tidak jujur, korup, serta menzalimi rakyatnya, niscaya rakyatnya akan sengsara.

Kita harus memilih pemimpin yang amanah, sehingga dia benar-benar berusaha mensejahterakan rakyatnya. Bukan hanya bisa menjual aset negara atau kekayaan alam Indonesia untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Pemimpin juga harus cerdas agar tidak ditipu oleh anak buahnya atau kelompok lain sehingga merugikan negara. Pemimpin yang cerdas punya visi dan misi yang jelas untuk memajukan rakyatnya.

Kemajuan suatu negera ditentukan oleh kebijakan pemimpinannya, jika seorang pemimpin mempunyai visi misi kedepan lebih maju, bukan sekedar mementingkan suatu kelompok atau golongan masyarakat. Maka kemungkinan besar Negara tersebut mempunyai peluang untuk lebih maju.


Masih banyak hal-hal yang harus dilakukan untuk memakmurkan negara. Indonesia sebenarnya punya modal untuk menajdi negara yang makmur. Kita memperhatikan di dunia ini memang ada negara yang lebih maju dan makmur dari Indonesia namun negara-negara itu masih punya kekurangan. Kita bisa lebih baik dari negara-negara tersebut.

Bangsa Indonesia harus menggali sendiri caranya untuk maju. Tidak perlu terlalu meniru cara-cara bangsa lain yang tidak cocok dengan karakter bangsa kita. Kita bisa ambil yang terbaik dari setiap bangsa di dunia yang bisa memakmurkan negeri kita tapi tentu jangan sampai mengorbankan nilai-nilai agama dan budaya.

Indonesia sebenarnya sangat bisa menjadi negara maju. Syarat untuk menjadi maju semua tersedia, di antaranya kekayaan alam, penduduk yang besar, infrastruktur, dan lain sebagainya. Perpaduan kekayaan alam dan keunggulan pengetahuan teknologi serta semangat untuk maju, akan bersinergi mengantarkan Indonesia menjadi negara yang makmur dan maju.

Cadangan Gas Alam Terbesar
Indonesia juga memiliki cadangan gas alam terbesar di dunia yang berada di blok Natuna. Jumlah cadangan gas alam yang besar seharusnya bisa dikelola dengan baik untuk kepentingan negara. Namun, sekali lagi perusahaan dari luar negeri, Exxon Mobil yang mengelolanya. Pertamina hanya bertugas membantu sebagian saja.


Beragamnya Suku Bangsa dan Budaya Daerah

Indonesia memiliki lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia dan bahasa daerah terbanyak di dunia, yaitu lebih dari 500 ragam bahasa dan dialek. Indonesia juga memiliki banyak kebudayaan daerah, mulai dari tarian, lagu daerah, alat musik, senjata, hingga ritual daerah. Ironisnya, jumlah orang Indonesia yang melestarikannya semakin sedikit. Banyak orang Indonesia yang lebih tertarik dengan kebudayaan luar. Akibatnya, banyak budaya-budaya Indonesia, seperti Tari Reog Ponorogo, Tari Kecak dan lain-lain, yang diklaim oleh negara tetangga. Dan lagi-lagi pemerintah Indonesia tidak bertindak tegas untuk mengatasi pengklaiman budaya oleh negara lain ini.

Itu semua merupakan modal yang sudah dimiliki Indonesia untuk menjadi negara adi kuasa yang disegani dunia. Namun semuanya hanya sebatas modal yang tidak digunakan dengan baik. Faktanya Indonesia memang memiliki peranan penting di dunia. But come on! Indonesia bisa lebih dari ini. 

Jika sudah begini, masyarakat Indonesia harus ikut berpartisipasi demi kemajuan bangsa. Seluruh lapisan masyarakat harus ikut untuk memanfaatkan dan mengelola sumber daya yang ada dengan baik. Generasi muda harus menjadikan kegagalan sebelumnya sebagai pelajaran untuk memimpin Indonesia ke depannya. 

Jika semua sumber daya yang ada di negeri ini bisa dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia akan menguasai sektor-sektor industri dunia. Bukan tidak mungkin Indonesia memiliki kemajuan teknologi menandingi negara-negara Eropa. Bukan tidak mungkin Indonesia memiliki ilmu komputerisasi yang canggih menandingi Jepang. Bukan tidak mungkin Indonesia memiliki tim sepakbola yang hebat menandingi Brazil. Bukan tidak mungkin Indonesia menjadi pusat perfilman dunia menandingi Hollywood. Bukan tidak mungkin Indonesia menguasai sektor-sektor ekonomi dunia. Bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi pemimpin forum-forum dunia. Dan bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara adi kuasa menandingi Amerika dan Rusia. 

Kekayaan Hutan yang Melimpah

Luas hutan tropis di Indonesia mencapai 40 juta hektar. Dan ini merupakan yang terbesar di dunia. Hutan-hutan tersebut tersebar di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah yang terlengkap. Bumi sangat bergantung dengan hutan-hutan di Indonesia untuk menyeimbangkan iklim. Jika kesemua hutan itu ditebang, bukan tidak mungkin keseimbangan iklim di Bumi akan terganggu dan manusia tidak akan bisa bertahan hidup lagi. Kini, jumlah pohon di hutan-hutan Indonesia mulai berkurang. Banyak pengusaha yang menebangnya untuk dijadikan lapangan golf atau perusahaan.

Minggu, 23 April 2017

Adat Istiadat Jawa Tengah

Adat Pernikahan Jawa Tengah

Sebelum upacara pernikahan dilakukan, harus ada prosesi yang dilakukan oleh pihak laki-laki maupun pihak perempuan. Adapun tata cara pernikahan adat Jawa adalah sebagai berikut:
1. Tahap I (Tahap Pembicaraan)
Yaitu pemicaraan antara pihak keluarga calon pengantin laki-laki dengan pihak keluarga calon pengantin perempuan, mulai pembicaraan pertama sampai tingkat melamar dan menentukan hari pernikahan atau gethok dina.
2. Tahap II (Tahap Kesaksian)
Tahap ini merupakan tahap peneguhan pembicaraan yang disaksikan oleh pihak ketiga, yaitu warga, kerabat atau para sesepuh yang ada disekeliling tempat tinggalnya melalui acara-acara sebagai berikut:
a. Srah-srahan
Yaitu menyerahkan seperangkat perlengkapan untuk melancarkan pelaksanaan acara sampai dengan hajat berakhir. Ada beberapa simbol barang-barang yang mempunyai arti dan makna khusus seperti: cincin, seperangkat busana putri, makanan tradisional, buah-buahan, daun sirih, dan uang. Adapun makna dari simbol barang-barang itu adalah :
· Cincin emas
Cincin emas berbentuk bulat yang tiada putusnya. Hal itu mempunyai makna agar cinta mereka abadi tidak terputus sepanjang hidup.
· Seperangkat busana putri
Barang ini mempunyai makna bahwa dimasing-masing pihak harus pandai menyimpan rahasia terhadap orang lain.
· Perhiasan yang terbuat dari emas, intan, dan berlian
Mengandung makna agar calon pengantin putri selalu berusaha untuk tetap bersinar dan tidak membuat kecewa.
· Makanan tradisional
Makanan tradisional ini terdiri dari jadah, wajik, dan jenang. Semua makanan tersebut terbuat dari beras ketan. Wujud beras ketan sebelum dimasak hambur, tetapi setelah dimasak akan menjadi lengket. Begitu juga harapan yang tersirat, semoga cinta kedua calon pengantin akan selalu lengket selama-lamanya.
· Buah-buahan
Bermakna penuh harap agar cinta mereka menghasilkan buah kasih yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.
· Daun sirih
Muka dan punggung daun sirih mempunyai rupa yang berbeda. Tetapi kalau digigit akan sama rasanya. Jadi, daun sirih ini mempunyai makna satu hati, berbulat tekad tanpa harus mengorbankan perbedaan.
b. Peningset
Peningset adalah lambang kuatnya pembicaraan untuk mewujudkan dua kesatuan yang ditandai dengan tukar cincin antara kedua calon pengantin.
c. Asok tukon
Yaitu penyerahan dana berupa sejumlah uang untuk membantu meringankan keuangan kepada keluarga calon pengantin perempuan.
d. Gethok dina
Menetapkan kepastian untuk pelaksanaan ijab qobul dan acara resepsi. Untuk mencari hari, tanggal, dan bulan biasanya dimantakan saran oleh orang yang ahli dalam perhitungan Jawa.
3. Tahap III (Tahap Siaga)
Pada tahap ini, yang punya hajat akan mengundang para sesepuh ataupun sanak saudara untuk membentuk panitia guna melaksanakan kegiatan acara-acara sebelum pernikahan, acara pernikahan, dan sesudah acara pernikahan. Ada beberapa acara dalam tahap siaga ini, yaitu:
a. Sedhahan
Yaitu acara mulai merakit hingga membagi undangan.
b. Kumbakarna
Kumbakarna adalah pertemuaan membentuk panitia hajatan mantu, dengan cara:
· Pemberitahuan dan permohonan bantuan kepada sanak saudara, keluarga, dan tetangga.
· Adanya rincian program kerja untuk panitia dan para pelaksana.
· Mencukupi segala kerepotan dan keperluan selama hajatan.
· Pemberitahuan tentang pelaksanaan hajatanserta telah selesainya pembuatan undangan.
c. Jenggolan atau jonggolan
Yaitu calon pengantin laki-laki melapor ke KUA. Tata cara ini sering disebut tandhakan atau tandhan. Artinya memberitahukan dan melapor kepada pencatatan sipil bahwa akan ada acara hajatan pernikahan yang dilanjutkan dengan pembekalan pernikahan.
4. Tahap IV (Tahap Rangkaian Upacara)
Sebelum pada acara pernikahan biasanya ada beberapa tata cara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa pada umumnya, yaitu:
a. Pasang bleketepe dan tarub
Biasanya sehari sebelum acara pernikahan, pintu gerbang di rumah calon pengantin perempuan dipasangi tarub dan bleketepe. Dan dibuat gapura yang dihiasi dengan tanaman dan dedaunan yang mempunyai makna simbolis.
Di kiri dan kanan gapura dipasangi pohon pisang yang telang berbuah dan sudah matang. Hal itu mempunyai makna bahwa suami akan menjadi kepala keluarga ditengah kehidupan masyarakat. Seperti pohon pisang yang bisa tumbuh baik dimanapun dan rukun dengan lingkungannya. Sepasang tebu wulung, pohon tebu yang berwarna kemerahan merupakan simbol mantapnya kalbu, pasangan ini akan membina dengan sepenuh hati keluarga mereka kelak. Cengkir gadhing, buah kelapa kecil yang berwarna kuning ini mempunyai makna kencangnya atau kuatnya pikiran baik, sehingga pasangan ini sungguh-sungguh terikat dalam kehidupan bersama yang saling mencintai.
Berbagai macam dedaunan yang digunakan untuk menghiasi tarub adalah beringin, mojokoro, alang-alang, dadap srep. Itu semua merupakan harapan agar pasangan ini nantinya hidup dan tumbuh dalam keluarga yang selalu selamat dan sejahtera.
Selain pemasangan hiasan berupa tumbuhan dan dedaunan pada gapura tarub, anyaman daun kelapa yang biasa disebut bleketepe digantungkan pada gapura tarub. Hal ini memunyai makna untuk mengusir segala gangguan dan roh jahat serta menjadi pertanda bahwa di rumah ini ada acara perkawinan.
Ada beberapa sesaji khusus sebelum pemasangan tarub dan bleketepe. Sesaji tersebut terdiri dari: nasi tumperng, bermacam-macam buah-buahan termasuk pisang dan kelapa, berbagai macam lauk pauk, kue, minuman, bunga, jamu, daging kerbau, gula kelapa dan sebuah lentera. Sesaji tersebut mempunyai makna agar mendapat berkah dari Tuhan dan restu dari para leluhur serta untuk menolak godaan dari para makhluk jahat. Sesaji biasanya diletakkan di tempa-tempat tertentu seperti: dapur, kamar mandi, pintu depan rumah, bawah tarub, jalan dekat rumah, dan lain-lain.
b. Kembar mayang
Kembar mayang juga sering disebut dengan Kalpataru Dewandaru, sebagai lambang kebahagiaan dan keselamatan. Benda ini biasa dipasang di panti atau asasana wiwara yang digunakan dalam acara panebusing kembar mayang dan upacara panggih. Apabila acara sudah selesai, kembar mayang akan dibuang di perempatan jalan, sungai, atau laut agar kedua mempelai selalu ingat asal muasalnya.
c. Pasang tuwuhan atau pasren
Tuwuhan atau tumbuh-tumbuhan dipasang dipasang di tempat duduk pengantin atau tempat pernikahan. Tuwuhan ini melambangkan isi alam semesta dan memiliki makna tersendiri dalam budaya Jawa.
Sebelum dimulainya acara pernikahan ada beberapa rangkaian upacara, yaitu sebagai berikut:
a. Upacara siraman
Upacara siraman mengandung arti memandikan calon pengantin yang disertai dengan niat membersihkan diri agar menjadi bersih dan suci lahir serta batinnya. Calon pengantin perempuan dimandikan di rumah orang tuanya, dan calon pengantin laki-laki juga dimandikan di rumah orang tuanya. Ada beberapa sesaji yang diperlukan dalam upacara siraman ini, yaitu: ayam panggang bumbu ketumbar dan bawang, dua buah kelapa yang baru tumbuh, tumpeng robyong, dan jajanan pasar.
Ada beberapa langkah dalam pelaksanaan upacara siraman, yaitu:
· Persiapan tempat untuk upacara siraman
· Daftar orang yang ikut memandikan. Selain kedua orang tuanya, ada orang lain yang juga ikut memandikan. Biasanya adalah orang yang sudah sepuh, mempunyai anak cucu, dan reputasi kehidupan yang baik.
· Menyiapkan barang yang diperlukan dalam upacara
· Sesaji untuk upacara siraman, salah satunya seekor ayam jago
· Pihak keluarga pengantin perempuan mengantarkan sebaskom air kepada pihak keluarga pengantin laki-laki. Air itu disebut sebai air suci perwitosari, yang artinya sari kehidupan. Air tersebut dicampur dengan berbagai macam bunga dan ditaruh di wadah yang bagus. Air suci perwitosari ini sebagai campuran untuk memandikan calon pengantin laki-laki.
· Pihak terakhir yang memandikan calon pengantin adalah pamaes, yang menyirami calon pengantin dengan air dari sebuah kendi. Ketika air dalam kendi itu sudah habis, maka sesepuh yang telah ditunjuk akan memecahkan kendinya dan berkata “wis pecah pamore”. Artinya calon pengantin yang cantik atau gagah sudah siap untuk menikah.
b. Adol dhawet
Setelah selesai upacara siraman, maka segera dilakukan penjualan dawet. Yang menjadi penjual adalah ibu dari calon pengantin peermpuan yang dipayungi oleh ayah calon pengantin perempuan. Kemudian yang menjadi pembeli adalah para tamu yang hadir, dengan menggunakan pecahan genting sebagai uangnya.
c. Paes
Paes adalah upacara menghilangkan rambut halus di sekitar dahi agar tampak bersih dan wajahnya bercahaya, kemudian merias calon pengantin. Paes ini menyimbolkan harapan kedudukan yang luhur diapit lambing bapak ibu serta keturunan. Dalam upacara paes juga ada sesajinya, yaitu sama dengan sesaji pada upacara siraman.
d. Upacara midodareni
Upacara ini berarti menjadikan calon pengantin perempuan secantik Dewi Widodari. Dalam upacara ini, orang tua pengantin perempuan akan memberi anaknya makan untuk terakhir kalinya, karena mulai besok dia akan menjadi tanggungjawab suaminya. Ada sesaji khusus dalam upacara midodareni, yaitu pisang raja yang bagus berjumlah genap satu tangkep, seikat daun sirih yang bagus, jajanan pasxar lengkap, bunga setaman atau kembang telon, nasi gurih, ingkung ayam jantan lengkap dengan jeroannya, sambel goreng, lalapan (timun dan kemangi). Khusus intuk pengantin perempuan dibuat pindang antep, yaitu jeroan ayam dibumbu pindang dan dimakan dengan nasi gurih setelah pukul 12 malam.
e. Nyanti atau nyantrik
Nyantrik adalah pacara penyerahan dan penerimaan yang ditandai dengan datangnya calon pengantin laki-laki beserta pengiringnya. Jika acara ijab dilakukan besok, maka acara ini dimanfaatkan untuk bertemu dan berkenalan dengan sanak saudara terdekatdi tempat mempelai laki-laki. Apabila ada kakak perempuan yang dilangkahi, maka acara penting lainnya adalah pemberian restu dan hadiah sesuai dengan kemampuan mempelai sebagai plangkahan.
5. Tahap V (Tahap puncak dari rangkaian acara dan merupakan inti acara)
a. Upacara ijab
Sebagai prosesi pertama pada acara iniadalah pelaksanaan ijab yang melibatkan pihak penghulu dari KUA. Setelah acara ini berjalan dengan lancar dan dianggap sah, maka kedua mempelai resmi menjadi suami istri.
b. Upacara panggih
Setelah upacara ijab selasai, kemudian dilanjutkan dengan upacara panggih yang meliputi:
· Liron kembar mayang atau saling menukar kembar mayang dengan makna dan tujuan bersatu cipta, rasa, dan karsa demi kebahagiaan dan keselamatan.
· Gantal atau lempar sirih, mempunyai makna agar semua godaan hilang karena lemparan itu.
· Ngidak endhog atau pengantin laki-laki menginjak telur ayam kemudian dibersihkan atau dicuci kakinya oleh pengantin perempuan, hal itu mempunyai makna bahawa seksual kedua mempelai sudah pecah pamornya.
· Minum air kelapa yang menjadi lambang air suci, air hidup, air mani dan dilanjutkan dengan dikepyok bunga warna warni dengan harapan keluarga mereka dapat berkembang segala-galanya dan bahagia lahir batin.
· Sindur, yaitu menyampirkan kain (sindur) ke pundak pengantin dan menuntun pasangan pengantin ke kursi pelaminan dengan harapan keduanya pantang menyerah dan siap menghadapi tantangan hidup.
Setelah upacara panggih, kedua mempelai diantar duduk ke sasana rinengga. Kemudian acarapun dilanjutkan.
· Timbangan yaitu kedua mempelai duduk di pangkuan ayah pengantin perempuan sebagai simboh bahwa sang ayah mengukur keseimbangan masing-masing pengantin.
· Kacar kucur, dijalankan dengan cara pengantin laki-laki mengucurkan penghasilan kepada pengantin perempuan berupa uang receh beserta kelengkapannya. Hal itu mempunyai makna bahwa sang laki-laki bertanggung jawab memberi nafkah kepada keluarga.
· Dulangan, kedua mempelai saling menyuapi. Hal itu mengandung laku perpaduan kasih pasangan laki-laki dan perempuan, sebagai simbol seksual. Namun, ada juga yang memaknai lain, yaitu tutur adilinuwih atau seribu nasihat yang adiluhung yang dilambangkan dengan sembilan tumpeng.
c. Upacara bubak kawak
Upacara ini khusus dilakukan untuk keluarga yang baru pertama kali menikahkan anak perempuan sulungnya.ditandai dengan membagi-bagikan harta benda berupa uang receh, beras kuning, umbi-umbian, dan lain-lain.
d. Tumplak punjen
Numplak berarti menumpahkan, sedangkan punjen berarti berbeda beban di atas bahu. Jadi, makna dari tumplak punjen adalah lepas sudah darma orang tua kepada anaknya. Tata cara ini dilakukan pada keluarga yang tidak akan bermenantu lagi atau semua anaknya sudah menikah.
e. Sungkeman
Sungkeman dilakukan sebagai ungkapan bakti kepada orang tua sekaligus meminta doa restu.
f. Kirab
Kirab adalah istilah yang digunakan untuk pengantin yang meninggalkan tempat duduknya untuk berganti busana.

Kunjungan ke Museum

Museum Fatahillah
salah satu bangunan gedung peninggalan Era penjajahan Belanda, Selain itu gedung ini merupakan salah satu bangunan bersejarah yang merupakan saksi bisu perjuangan bangsa kita meraih kemerdekaan. Museum yang terletak pada wilayah Jakarta pusat ini, memang memiliki ketertarikan tersendiri. Selain letaknya pada pusat kota, museum ini juga menyimpan sejarah pada masa penjajahan Belanda di tanah air khususnya di Jakarta.

Pada awal mulanya, balai kota pertama di Batavia dibangun pada tahun 1620 di tepi timur Kali Besar. Bangunan ini hanya bertahan selama enam tahun sebelum akhirnya dibongkar demi menghadapi serangan dari pasukan Sultan Agung pada tahun 1626. Sebagai gantinya, dibangunlah kembali balai kota tersebut atas perintah Gubernur-Jenderal Jan Pieterszoon Coen di tahun 1627. Lokasinya berada di daerah Nieuwe Markt (sekarang Taman Fatahillah).  Menurut catatan sejarah, balai kota kedua ini hanya bertingkat satu dan pembangunan tingkat kedua dilakukan kemudian. Tahun 1648 kondisi balai kota sangat buruk. Tanah di kota Batavia yang sangat labil dan beratnya bangunan ini menyebabkan perlahan-lahan turun dari permukaan tanah.
Museum Oud Batavia ini merupakan lembaga swasta di bawah naungan Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Ikatan Batavia untuk Seni dan Ilmu Pengetahuan) yang didirikan pada tahun 1778 dan turut berperan dalam mendirikan Museum Nasional. Koleksi-koleksinya kebanyakan merupakan peninggalan-peninggalan masyarakat Belanda yang bermukim di Batavia sejak awal abad XVI, seperti mebel, perabot rumah tanngga, senjata, keramik, peta, serta buku-buku. 


Museum dengan nama populer 'Museum Fatahillah' ini menyimpan 23.500 koleksi barang bersejarah, baik dalam bentuk benda asli maupun replika. Koleksi ini berasal dari Museum Jakarta Lama(Oud Batavia Museum) yang sebelumnya terletak di Jalan Pintu Besar Utara No. 27, yang saat ini ditempati Museum Wayang. Diantara koleksi yang penting untuk diketahui masyarakat adalah Prasasti Ciaruteun peninggalan Tarumanagara, Meriam Si Jagur, Patung Dewa Hermes, sel tahanan dari Untung Suropati (1670) dan Pangeran Diponegoro (1830). Ada pula lukisan Gubernur Jendral VOC Hindia Belanda dari 1602-1942, alat pertukangan zaman prasejarah dan koleksi persenjataan. Selain itu, terdapat koleksi mebel antik peninggalan abad ke-17 hingga abad ke-19, sejumlah keramik, gerabah dan prasasti.


Berbagai koleksi yang ada dipamerkan dalam beberapa ruangan, sesuai periode asalnya. Ruang-ruang pameran yang ada yaitu, Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung dan Ruang MH Thamrin. Pembagian ruangan ini dan penataan koleksi yang ada sangat mempertimbangkan aspek artistik dengan harapan dapat berfungsi seoptimal mungkin sebagai sumber informasi bagi masyarakat. Koleksi yang dipamerkan ke publik hanya sekitar 500 buah saja, sedangkan sisanya disimpan dalam ruang penyimpanan. Secara berkala, koleksi ini dirotasi sehingga dapat dilihat oleh masyarakat. 



Selain ciri khas bangunan-bangunan berdesain kuno yang dijaga kelestariannya, sejumlah penjual jajanan kaki lima dan berbagai suguhan hiburan pun tersedia bagi pengunjung yang datang ke sana. Salah satunya adalah jasa penyewaan sepeda onthel yang berada di dalam kompleks Kota Tua, tepat di depan Museum Seni Rupa dan Keramik. Dengan harga sewa sepeda onthel sebesar Rp 20 ribu per 30 menit, para pengunjung bisa bersepeda santai di area Kota Tua, sambil mengendarai sepeda onthel dengan warna-warni yang cerah