Minggu, 13 November 2016

CODING

Coding Secara umum atau secara garis besar jika di istilahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah Pemrograman. Bahasa yang digunakan oleh OS(Operating System) dalam melakukan suatu tugas tertentu disebut Coding. Karena dalam komputer hanya mengenal yang namanya Bahasa Biner yaitu bilangan 1 dan 0, maka manusia sulit untuk mengerti bahasa ini jadi di buatlah bahasa tingkat tinggi yang dimengerti oleh manusia yang di sebut bahasa pemrograman hight level. Menerjemahkan persyaratan logika dari pseudocode atau diagram alur ke dalam suatu bahasa pemrograman baik huruf, angka, dan simbol yang membentuk program. Untuk coding kita harus mengikuti sintaks-sintaks yang berlaku dibahasa program yang kita pilih..

Memilih Bahasa pemograman tingkat tinggi yang sesuaiBahasa Pemograman ialah kumpulan aturan yang memberi tahu komputer tentang operasi yang harus dilakukan. Contoh bahasa pemograman yang terkenal ad;ah C, C++, dan Java. Semua itu disebut bahasa tingkat tinggi.Tidah semua bahasa sesuai untuk semua kegunaan. beberapa misalnya, memiliki kelebihan dalam pemprosesan matematika atau statistika, sementara yang lain lebih cocok untuk manajemen database. Ketika memilih bahasa pemogrman, anada harus menentukan tujuan dari mendesain program serta mengetahui apa saja yang telah digunakan dalam organisasi atau bidang anda.

Mengkode Program dalam bahasa yang telah terpilih, mengikuti sintaks agar program dapat berjalan. Anda harus mengikuti sintaks, yakni aturan bahasa pemograman. Bahasa pemograman memiliki tata bahasa sendiri, sama seperti bahasa manusia. Akan tetapi, komputer tidak bisa memaafkan seandainya anda menggunakn aturan tersebut dengan tidak benar.

Coding bertujuan tentu untuk membuat program komputer, dan program komputer itu sendiri adalah kumpulan instruksi-instruksi dalam membantu sebuah komputer dalam mengeksekusi untuk melakukan aktifitas tertentu. Banyak bahasa
pemrograman yang sering digunakan untuk membuat sebuah program komputer, seperti VB(Visual Basic), Java, PHP dan masih banyak bahasa pemrograman komputer lainnya.

Untuk lebih mengerti dalam pemrograman alangkah lebih baiknya untuk mempelajari alogritma dan pemrograman karena program takkan pernah lepas dengan yang namanya algoritma selain untuk melatih cara kerja program, juga sebagai acuan atau langkah-langkah dalam membuat program seperti rancangan dan apa-apa saja yang harus di persiapkan. Jika sudah mengerti dan memahami jalan algoritma, sudah pasti pemrograman akan mudah untuk kita buat tanpa harus banyak menemui kendala, ada pun kendala pasti akan lebih mudah untuk di cari solusi atau jalan keluarnya.


Selasa, 08 November 2016

KEBUDAYAAN TATA CARA ADAT UPACARA PERNIKAHAN JAWA


KEBUDAYAAN TATA CARA ADAT UPACARA PERNIKAHAN JAWA

1.     Adat pernikahan Jawa Tengah yang pertama Ritual Nontoni. Ritual ini merupakan ritual yang biasa dilakukan oleh pihak pria sebelum proses perjodohan dilakukan di mana pihak pria atau wakilnya mendatangi wanita untuk menanyakan apakah sudah memiliki pilihan atau belum. Jika memang benar-benar cocok maka akan dilakukan ritual yang selanjutnya.

2.  Ritual panembung : Panembung diartikan lamaran oleh pihak laki-laki disertai beberapa keluarga dan sesepuh atau orang yang dituakan di lingkungan tempat tinggal pihak laki-laki. Setelah pihak laki-laki menyampaikan maksud kedatangannya, orang tua pihak perempuan tidak langsung menjawab boleh atau tidak putrinya diperistri. Untuk menjaga kesopanan, orang tua pihak perempuan akan menanyakan ke putrid mereka terlebih dahulu apakah lamaran mau diterima atau tidak. Jawaban ini tentu saja dimaksudkan agar tidak mendahului kehendak yang akan menjalankan pernikahan itu, yaitu sang gadis dan juga agar tidak menurunkan wibawa pihak keluarganya. Pihak laki-laki dimohon bersabar menunggu jawaban dari pihak perempuan yang biasanya akan memberikan jawaban sekitar sepasar atau 5 hari

3  .  Paningset. Peningset yang berasal dari kata ‘singset’ atau langsing, memiliki arti untuk mempersatukan. Apabila sang gadis bersedia dijodohkan dengan laki-laki yang melamarnya, maka jawaban akan disampaikan kepada pihak keluarga laki-laki. Sesudahnya, orang tua pihak laki-laki akan berkunjung ke kediaman pihak perempuan dengan maksud membuat ikatan dan melakukan pembicaraan lamaran dengan “pasrah peningset” atau sarana pengikat perjodohan berupa cincin, seperangkat busana wanita, perhiasan, makanan tradisional, buah-buahan, daun sirih, dan uang.


4.     Setelah tahap pranikah di atas maka selanjutnya adalah tahapan pada saat prosesi pernikahan yang dimulai dengan ritual sowan luhur. Tradisi ini adalah mengunjungi makam para leluhur dari kedua mempelai.


 5.     Wilujengan. Sesi ini merupakan ritual   memohon keselamatan kepada Tuhan  akan diselenggarakannya hajatan.      Ritual ini terdapat syarat yang            harus dipenuhi berupa nasi dan             lauk pauknya lengkap dengan         ingkung atau ayam yang dimasak utuh.





 6. Pasang tarub. Merupakan tradisi membuat ‘bleketepe’ atau anyaman daun kelapa untuk dijadikan atap atau peneduh resepsi manton. Tatacara ini mengambil ‘wewarah’ atau ajaran Ki Ageng Tarub, salah satu leluhur raja-raja Mataram. Saat mempunyai hajat menikahkan anaknya Dewi Nawangsih dengan Raden Bondan Kejawan, Ki Ageng membuat peneduh dari anyaman daun kelapa. Hal itu dilakukan dkarena rumah Ki Ageng uang kecil tidak dapat memuat semua tamu, sehingga tamu yang diluar diteduhi dengan ‘payon’ itu ruang yang dipergunakan untuk para tamu Agung yang luas dan dapat menampung seluruh tamu. Kemudian payon dari daun kelapa itu disebut ‘tarub’, berasal dari nama orang yang pertama membuatnya. Tatacara memasang tarub adalah bapak naik tangga sedangkan ibu memegangi tangga sambil membantu memberikan ‘bleketepe’ (anyaman daun kelapa). Tatacara ini menjadi perlambang gotong royong kedua orang tua yang menjadi pengayom keluarga.


 7.  Tradisi pasang tuwuhan yang dimaksudkan agar kelangsungan rumah tangga bagi kedua mempelai akan memperoleh kesejahteraan. Tuwuhan atau tumbuhan yang dijadikan symbol antara lain pisang raja yang sudah masak, tebu wulung, cengkir gading, daun randhu, pari dan dedaunan yang bermacam-macam yang masing –masing mewakili maksud tertentu.



  8.     Adat pernikahan Jawa Tengah selanjutnya adalah Tradisi siraman. Tradisi ini merupakan tradisi yang unik di mana calon mempelai dimandikan dengan cara dan aturan khusus yang telah dipergunakan secara turun temurun. Baik jumlah orang yang melakukan siraman, tata cara dan bunga yang ada dalam siraman semuanya mengandung makna filosofi sendiri.

9.     Sengkeran. Kita mengenal tradisi ini sebagai pingitan di mana mempelai tidak boleh peri keluar rumah selama masa ini.


10.
Midodareni. Ini adalah malam terakhir bagi kedua calon mempelai sebagai bujang dan dara sebelum melangsungkan pernikahan ke esokan harinya. Ada dua tahap upacara di kediaman  calon mempelai  putri. Tahap pertama, upacara 'nyantrik', untuk  meyakinkan bahwa calon mempelai putra akan hadir pada upacara pernikahan yang waktunya sudah ditetapkan. Kedatangan calon mempelai putra diantar oleh wakil orangtua, para sepuh, keluarga serta kerabat untuk menghadap calon mertua.Ijab Panikah. ijab ini dilakukan sesuai dengan tata cara dan agama yang dianut oleh mempelai berdua.

Kenakalan Remaja Sebagai Salah Satu Masalah Sosial di Masyarakat

Nama : Prita Fauziah Agustin
Kelas  : 1IA06
Tugas Ilmu Sosial Dasar

Kenakalan Remaja Sebagai Salah Satu Masalah Sosial di Masyarakat
Remaja adalah umur yang belum dapat menjembatani antara anak-anak dan umur dewasa. Remaja adalah usia dimana seorang anak mengalami masa transisi atau masa peralihan dalam mencari identitas diri. Masa peralihan yang dimaksudkan disini adalah peralihan dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa atau merupakan perpanjangan dari masa kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa. Karenanya pada masa ini seakan-akan remaja lebih mendepankan ego dan kenginan pribadi tanpa mempertimbangakan situasi dan remaja mengalami keadaan berpijak antara dua kutub yaitu kutub yang lama (masa anak-anak) yang akan ditinggalkan dan kutub yang baru (masa dewasa) yang masih akan dimasuki. Dengan keadaan yang belum pasti inilah remaja sering menimbulkan masalah bagi dirinya dan pada masyarakat sekitarnya, sebab pribadinya belum stabil dan matang.
Pada masa remaja, remaja cenderung lebih senang berkumpul diluar rumah, lebih sering membantah orang tua, ingin menonjolkan diri dan kurang pertimbangan. Di usian ini, remaja biasanya mudah terpengaruh lingkungan. Banyak anak-anak yang terlibat berbagai masalah seperti mencoret tembok, berdandan berlebihan, pencurian, pembunuhan, seks diluar nikah, pelanggaran norma sosial, tawuran antarpelajar, mabuk-mabukan, memakai narkoba, dan masih banyak lagi.

·        Faktor – faktor penyebab kenakalan remaja, yaitu:
1.     Pengaruh keluarga
Yang pertama memberi pengaruh terhadap perilaku dan sikap seorang anak adalah lingkungan keluarga. Keharmonisan suatu keluarga sangat berpengaruh. Seorang anak akan lebih muda menangkap situasi yang ada disekitarnya. Apalagi saat si anak dalama masa -masa ABG dalam masa ini si anak lebih memiliki emosi yang masih labil. Situasi keadaan rumah sangat mempengaruh pada perkembanagn anak.
2.     Faktor sekolah
Kewajiban dan tanggung jawab orang tua harus selalu memberikan arahan juga wawasan terhadap anaknya dalam memilih tempat sekolahnya, sebab tempat belajar yang berkualitas sangat besar dampak positifnya. Selain itu, sekolah yang baik adalah salah satu jaminan dan sangat berpengaruh pada masa depan. Jika kondisi sekolah tidak mendukung dalam materi atau proses belajar, pada gilirannya dapat memberikan peluang pada anak untuk berperilaku menyimpang.

3.     Faktor lingkungan

Lingkungan atau tempat tinggal adalah salah satu penyebab terjadinya sebuah karakter. Jika seorang anak hidup dalam lingkungan yang keras atau lingkungan tersebut kurang peduli terhadap sesama maka yang terjadi adalah anak akan meniru komunitas tersebut. Salah satunya adalah merokok, hal ini bukan rokoknya yang disalahkan namun alangkah prihatinnya jika kita melihat seorang anak yang belum cukup umur sudah terbiasa merokok, bahkan dilakukan di tempat umum.
·        Kenakalan remaja yang ada dimasyarakat
1.      Mencuri
2.      Perkelahian antar siswa
3.      Memusuhi orang tua dan berkata kasar
4.      Hamil diluar nikah
5.      Menonto pornografi
6.   Merokok
·        Mengatasi dan mencegah kenakalan remaja
1.      Perlunya pembelajaran agama
2.      Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun
3.      Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang
4.      Orang tua mengungkapkan dibalik kenakalan remaja

5.      Menerapkan aturan da konsekuensi