Selasa, 27 Desember 2016

PENDUDUK & PERMASALAHANNYA



A. Pengertian Pertumbuhan Penduduk
          Sebelum mengetahui apa penyebab, dampak, dan cara mengatasi dari permasalahan penduduk yang terus bertumbuh tak teratur, ada baiknya kita mengetahui dahulu apa itu pertumbuhan penduduk. Jadi, Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. 
Tak perlu terlalu jauh melihat pertumbuhan dunia, mari kita lihat dahulu petumbuhan yang terjadi di negara kita sendiri, Indonesia. Seperti berita yang dilansir oleh metronews.com tanggal 30 september silam bahwa “Setahun, Pertumbuhan Penduduk Indonesia Setara Jumlah Penduduk Singapura”. Bisa dibayangkan jika penduduk indonesia tinggal di Negara Singapura, wow pasti sudah menjadi lautan manusia. Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty mengungkapkan, laju pertumbuhan penduduk Indonesia perlu ditekan hingga 1.1 persen. Pasalnya, dalam setahun pertumbuhan penduduk Indonesia setara dengan jumlah penduduk Singapura. “Kini mencapai 1,49% terlalu tingggi. Penduduk Indonesia akan bertambah sebanyak 4,5 juta orang. Itu sama dengan satu negara Singapura. Jadi kalau 10 tahun ya 10 negara Singapura”. Adapun laju pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Kepulauan Riau. Sedangkan provinsi dengan pertumbuhan penduduk paling rendah adalah Yogyakarta.

 Tabel Daftar Negara dan Wilayah Dependensi menurut Jumlah Penduduk


Peringkat
Negara (atau wilayah dependen)
Jumlah
penduduk
Tanggal
% penduduk
dunia
Sumber
1
1.373.980.000
Desember 28, 2015
18.8%
2
1.282.160.000
Desember 28, 2015
17.6%
3
322.526.000
Desember 28, 2015
4.42%
4
255,461,700
1 Juli 2015
3.5%
5
205.401.000
Desember 28, 2015
2.82%
6
188,925,000
1 Juli 2015
2.59%
7
182,202,000
1 Juli 2015
2.5%
8
159.612.000
Desember 28, 2015
2.19%
9
146.481.880
Desember 28, 2015
2.01%
10
126,890,000
1 Oktober 2015
1.74%

B. Penyebab Pertumbuhan Penduduk
         Pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin lama semakin pesat. Hal ini membuat pemerintah kewalahan dalam mengatasi pertumbuhan penduduk yang semakin pesat. Banyakpenyebab terjadinya pertumbuhan dan akan kita bahas satu – satu.

1.Peningkatan Angka Kelahiran 
Data angka kelahiran Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia mencatat bahwa tiap tahun, angka kelahiran meningkat rerata 1,49 persen.  Sampai dengan akhir 2015, sebagaimana laman data dari laman BPS.go.id pada Senin (8/6/2015) menunjukkan angka kelahiran bayi di Indonesia menyentuh angka 4.880.951 orang. Bisa dilihat betapa produktifnya masyarakat Indonesia dalam menciptakan keturunan.

2.Umur Panjang 
Menarik untuk  menyimak  data dari  central intelligencye agency   milik  amerika serikat  (dalam  situs http://www.cia.gov tentang  the world factbook ) yang  menyebutkan bahwa  usia harapan hidup  orang indonesia rata-rata adalah  70, 76 tahun. Sementara itu biro pusat statistik saat ini  baru memproyeksikan bahwa pada tahun 2025 nanti  harapan hidup orang indonesia bisa mencapai 73  tahun. Angka kelahiran yang tinggi dan umur yang panjang, tentulah membuat Indonesia memadat setiap harinya.

3. Penurunan Angka Kematian
Angka kematian di Indonesia sebetulnya masih tinggi, di Indonesia jumlah kematian anak di bawah usia lima tahun telah berkurang dari 385.000 pada tahun 1990 menjadi 152.000 pada tahun 2012. ” Ini jelas berita baik,” kata Angela Kearney, Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia.Penurunan angka kematian terhadap anak anak sangat di usahakan sekali oleh pemerintah.

4. Perpindahan Penduduk
Sebetulnya perpindhan penduduk ini ada bermacam – macam. Ada Imigrasi, Urbanisasi dll. Imigrasi sebagai contohnya adalah, sebagai negara berkembang yang memiliki banyak potensi alamnya, Indonesia tentu saja menjadi tujuan banyak pengusaha asing dari luar negri untuk bisa mengolah kekayaan alam itu. Entah minyak, emas, dll. Tentu  saja dengan pindahnya mereka ke Indonesia  juga menambah jumlah penduduk di Indonesia. Sedangkan urbanisasi terjadi karena banyaknya penduduk di luar daerah yang ingin mencari pekerjaan, sehingga banyak dari mereka menuju ke ibu kota. Untuk urbanisasi sepertinya membuat penambahan jumlah penduduk di sebagian kota – kota yang berpotensi untuk mereka bisa mendapatkan pekerjaan, seperti Jakarta.

C. Dampak Pertumbuhan Penduduk
          Pertumbuhan penduduk yang tinggi sebenarnya bisa memberikan dampak positif , di antaranya dapat menjadi  unsur penting dalam usaha untuk meningkatkan produksi dan mengembangkan kegiatan ekonomi dengan ketersediaan tenaga kerja yang melimpah.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi, khusunya yang terjadi di Indonesia tidak hanya bisa berdampak positif saja, tetapi juga akan menimbulkan dampak negatif di berbagai bidang yang tentunya akan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dampak negatif dari pertumbuhan penduduk yang tinggi ini akan timbul apabila pertumbuhan penduduk yang terjadi tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung keberlangsungan hidup penduduk yang bersangkutan dalam rangka memperoleh kehidupan dan penghidupan yang makmur dan sejahtera. Berikut macam – macam dampak negatif dari pertumbuhan penduduk, yaitu:
1.       angka kemiskinan meningkat
2.       angka penganguran meningkat
3.       lahan tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang
4.       semakin banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga,pabrik,perusahaan,industri Peternakan,dan lain-lain
5.       angka kesehatan menurun
6.       ketersedian pangan sulit
7.       angka kecukupan gizi memburuk
8.       muncul wabah penyakit baru
9.       pembangunan di daerah di tuntut banyak

D.  Cara Mengatasi Pertumbuhan Penduduk
          Banyak cara untuk mengatasi pertumbuhan penduduk di Indonesia. Hanya saja banyak dari program – program tersebut belum terealisasikan dengan baik. Namun usaha yang sangat gencar dilakukan oleh pemerintah adalah KB (Keluarga Berencana). Laju tersebut dapat ditekan dengan merevitalisasi kembali program Keluarga Berencana (KB). Yakni melalui program kampung KB yang akan diluncurkan di lokasi padat penduduk, seperti perkampungan nelayan. Melaksanakan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum atau missal sehingga dapat mengurangi jumlah angka kelahiran. Adapun cara – cara lainnya yaitu sebagai berikut:
1.       Menunda masa perkawinan.
2.       Penambahan dan penciptaan lapangan kerja,
3.       Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan.
4.       Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi.
5.       Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan.


PERBEDAAN MASYARAKAT KOTA & MASYARAKAT DESA

Pada mulanya masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan, dan pada akhirnya masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan melupakan kebiasaan sebagai masyarakat pedesaannya. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata permasalahan.

   A. Masyarakat Perkotaan
   Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :

·         Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
·         Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
·         Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
·         Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
·         Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
·         Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
·         Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh.

B. Masyarakat Pedesaan

   Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
   Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
1.      Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2.      Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3.      Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4.      Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya.
C. Perbedaan Dari Berbagai Segi

 1. Segi Agama
   
   Masyarakat pedesaan dikenal sangat religious. Artinya, dalam keseharian mereka taat menjalankan ibadah agamanya. Secara kolektif, mereka juga mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang bernuansa keagamaan. Misalnya tahlilan, rajaban, jumat kliwon, dan lain-lain. 
Sedangkan Kehidupan keagamaan di kota berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.

2. Segi Sosial
  
   Masyarakat desa sangat mengutamakan social life nya. Mereka bergotong royong melakukan hal tanpa ada unsur uang/materi. Namun karena masyarakat kota yang syarat akan materi jadi segala sesuatu yang dilakukan atas dasar materi untuk kepentingan diri sendiri.

3. Segi Lingkungan Alam
   
   Masyarakat pedesaan berhubungan kuat dengan alam, disebabkan oleh lokasi geografinya di daerah desa. 
Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam, seperti dalam pola berpikir dan falsafah hidupnya. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota, yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.

4. Segi Pekerjaan
   
   Pada umumnya atau kebanyakan mata pencaharian daerah pedesaan adalah bertani dan berdagang sebagai pekerjaan sekunder. Namun di masyarakat perkotaan, mata pencaharian cenderung menjadi terspesialisasi, dan spesialisasi itu sendiri dapat dikembangkan.

5. Segi Kepadatan Penduduk
  
    Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota. Kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota itu sendiri.


6. Homogenitas dan Heterogenitas
   
   Homogenitas atau persamaan dalam ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku sering nampak pada masyarakat pedesaan bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan.
Di kota sebaliknya, penduduk heterogen terdiri dari orang-orang dengan macam-macam subkultur dan kesenangan, kebudayaan, dan mata pencaharian.

D. Hubungan Desa & Kota
  
   Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan
Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota. 

   Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.

DAMPAK TEKNOLOGI TERHADAP LINGKUNGAN

Dampak Teknologi Terhadap Lingkungan

Teknologi sekarang semakin canggih dan semakin mempermudah hidup manusia. Teknologi membuat dunia ini berubah. Perubahan itu bisa menjadi perubahan yang positif maupun negatif. Terutama kepada lingkungan. Lingkungan adalah tempat kita hidup atau tempat di sekitar kita. Karena itu saya membuat dampak-dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Sebagai contoh dapat dikemukakan pendapat pakar teknologi dunia terhadap pengembangan teknologi.

Perkembangan teknologi dapat menimbulkan dampak dampak terhadap lingkungan. Dampak dampak tersebut dapat berupa positif maupun negatif. Berikut dampak – dampak teknologi terhadap lingkungan

.       A..  Positif
1.      Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
2.      Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet
3.      Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi.
4.      Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
5.      Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi
tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.




    B.      Negatif
1.    Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
2.    Kecemasan teknologi. Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.
3.    terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan
4.    Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.

Minggu, 13 November 2016

CODING

Coding Secara umum atau secara garis besar jika di istilahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah Pemrograman. Bahasa yang digunakan oleh OS(Operating System) dalam melakukan suatu tugas tertentu disebut Coding. Karena dalam komputer hanya mengenal yang namanya Bahasa Biner yaitu bilangan 1 dan 0, maka manusia sulit untuk mengerti bahasa ini jadi di buatlah bahasa tingkat tinggi yang dimengerti oleh manusia yang di sebut bahasa pemrograman hight level. Menerjemahkan persyaratan logika dari pseudocode atau diagram alur ke dalam suatu bahasa pemrograman baik huruf, angka, dan simbol yang membentuk program. Untuk coding kita harus mengikuti sintaks-sintaks yang berlaku dibahasa program yang kita pilih..

Memilih Bahasa pemograman tingkat tinggi yang sesuaiBahasa Pemograman ialah kumpulan aturan yang memberi tahu komputer tentang operasi yang harus dilakukan. Contoh bahasa pemograman yang terkenal ad;ah C, C++, dan Java. Semua itu disebut bahasa tingkat tinggi.Tidah semua bahasa sesuai untuk semua kegunaan. beberapa misalnya, memiliki kelebihan dalam pemprosesan matematika atau statistika, sementara yang lain lebih cocok untuk manajemen database. Ketika memilih bahasa pemogrman, anada harus menentukan tujuan dari mendesain program serta mengetahui apa saja yang telah digunakan dalam organisasi atau bidang anda.

Mengkode Program dalam bahasa yang telah terpilih, mengikuti sintaks agar program dapat berjalan. Anda harus mengikuti sintaks, yakni aturan bahasa pemograman. Bahasa pemograman memiliki tata bahasa sendiri, sama seperti bahasa manusia. Akan tetapi, komputer tidak bisa memaafkan seandainya anda menggunakn aturan tersebut dengan tidak benar.

Coding bertujuan tentu untuk membuat program komputer, dan program komputer itu sendiri adalah kumpulan instruksi-instruksi dalam membantu sebuah komputer dalam mengeksekusi untuk melakukan aktifitas tertentu. Banyak bahasa
pemrograman yang sering digunakan untuk membuat sebuah program komputer, seperti VB(Visual Basic), Java, PHP dan masih banyak bahasa pemrograman komputer lainnya.

Untuk lebih mengerti dalam pemrograman alangkah lebih baiknya untuk mempelajari alogritma dan pemrograman karena program takkan pernah lepas dengan yang namanya algoritma selain untuk melatih cara kerja program, juga sebagai acuan atau langkah-langkah dalam membuat program seperti rancangan dan apa-apa saja yang harus di persiapkan. Jika sudah mengerti dan memahami jalan algoritma, sudah pasti pemrograman akan mudah untuk kita buat tanpa harus banyak menemui kendala, ada pun kendala pasti akan lebih mudah untuk di cari solusi atau jalan keluarnya.


Selasa, 08 November 2016

KEBUDAYAAN TATA CARA ADAT UPACARA PERNIKAHAN JAWA


KEBUDAYAAN TATA CARA ADAT UPACARA PERNIKAHAN JAWA

1.     Adat pernikahan Jawa Tengah yang pertama Ritual Nontoni. Ritual ini merupakan ritual yang biasa dilakukan oleh pihak pria sebelum proses perjodohan dilakukan di mana pihak pria atau wakilnya mendatangi wanita untuk menanyakan apakah sudah memiliki pilihan atau belum. Jika memang benar-benar cocok maka akan dilakukan ritual yang selanjutnya.

2.  Ritual panembung : Panembung diartikan lamaran oleh pihak laki-laki disertai beberapa keluarga dan sesepuh atau orang yang dituakan di lingkungan tempat tinggal pihak laki-laki. Setelah pihak laki-laki menyampaikan maksud kedatangannya, orang tua pihak perempuan tidak langsung menjawab boleh atau tidak putrinya diperistri. Untuk menjaga kesopanan, orang tua pihak perempuan akan menanyakan ke putrid mereka terlebih dahulu apakah lamaran mau diterima atau tidak. Jawaban ini tentu saja dimaksudkan agar tidak mendahului kehendak yang akan menjalankan pernikahan itu, yaitu sang gadis dan juga agar tidak menurunkan wibawa pihak keluarganya. Pihak laki-laki dimohon bersabar menunggu jawaban dari pihak perempuan yang biasanya akan memberikan jawaban sekitar sepasar atau 5 hari

3  .  Paningset. Peningset yang berasal dari kata ‘singset’ atau langsing, memiliki arti untuk mempersatukan. Apabila sang gadis bersedia dijodohkan dengan laki-laki yang melamarnya, maka jawaban akan disampaikan kepada pihak keluarga laki-laki. Sesudahnya, orang tua pihak laki-laki akan berkunjung ke kediaman pihak perempuan dengan maksud membuat ikatan dan melakukan pembicaraan lamaran dengan “pasrah peningset” atau sarana pengikat perjodohan berupa cincin, seperangkat busana wanita, perhiasan, makanan tradisional, buah-buahan, daun sirih, dan uang.


4.     Setelah tahap pranikah di atas maka selanjutnya adalah tahapan pada saat prosesi pernikahan yang dimulai dengan ritual sowan luhur. Tradisi ini adalah mengunjungi makam para leluhur dari kedua mempelai.


 5.     Wilujengan. Sesi ini merupakan ritual   memohon keselamatan kepada Tuhan  akan diselenggarakannya hajatan.      Ritual ini terdapat syarat yang            harus dipenuhi berupa nasi dan             lauk pauknya lengkap dengan         ingkung atau ayam yang dimasak utuh.





 6. Pasang tarub. Merupakan tradisi membuat ‘bleketepe’ atau anyaman daun kelapa untuk dijadikan atap atau peneduh resepsi manton. Tatacara ini mengambil ‘wewarah’ atau ajaran Ki Ageng Tarub, salah satu leluhur raja-raja Mataram. Saat mempunyai hajat menikahkan anaknya Dewi Nawangsih dengan Raden Bondan Kejawan, Ki Ageng membuat peneduh dari anyaman daun kelapa. Hal itu dilakukan dkarena rumah Ki Ageng uang kecil tidak dapat memuat semua tamu, sehingga tamu yang diluar diteduhi dengan ‘payon’ itu ruang yang dipergunakan untuk para tamu Agung yang luas dan dapat menampung seluruh tamu. Kemudian payon dari daun kelapa itu disebut ‘tarub’, berasal dari nama orang yang pertama membuatnya. Tatacara memasang tarub adalah bapak naik tangga sedangkan ibu memegangi tangga sambil membantu memberikan ‘bleketepe’ (anyaman daun kelapa). Tatacara ini menjadi perlambang gotong royong kedua orang tua yang menjadi pengayom keluarga.


 7.  Tradisi pasang tuwuhan yang dimaksudkan agar kelangsungan rumah tangga bagi kedua mempelai akan memperoleh kesejahteraan. Tuwuhan atau tumbuhan yang dijadikan symbol antara lain pisang raja yang sudah masak, tebu wulung, cengkir gading, daun randhu, pari dan dedaunan yang bermacam-macam yang masing –masing mewakili maksud tertentu.



  8.     Adat pernikahan Jawa Tengah selanjutnya adalah Tradisi siraman. Tradisi ini merupakan tradisi yang unik di mana calon mempelai dimandikan dengan cara dan aturan khusus yang telah dipergunakan secara turun temurun. Baik jumlah orang yang melakukan siraman, tata cara dan bunga yang ada dalam siraman semuanya mengandung makna filosofi sendiri.

9.     Sengkeran. Kita mengenal tradisi ini sebagai pingitan di mana mempelai tidak boleh peri keluar rumah selama masa ini.


10.
Midodareni. Ini adalah malam terakhir bagi kedua calon mempelai sebagai bujang dan dara sebelum melangsungkan pernikahan ke esokan harinya. Ada dua tahap upacara di kediaman  calon mempelai  putri. Tahap pertama, upacara 'nyantrik', untuk  meyakinkan bahwa calon mempelai putra akan hadir pada upacara pernikahan yang waktunya sudah ditetapkan. Kedatangan calon mempelai putra diantar oleh wakil orangtua, para sepuh, keluarga serta kerabat untuk menghadap calon mertua.Ijab Panikah. ijab ini dilakukan sesuai dengan tata cara dan agama yang dianut oleh mempelai berdua.

Kenakalan Remaja Sebagai Salah Satu Masalah Sosial di Masyarakat

Nama : Prita Fauziah Agustin
Kelas  : 1IA06
Tugas Ilmu Sosial Dasar

Kenakalan Remaja Sebagai Salah Satu Masalah Sosial di Masyarakat
Remaja adalah umur yang belum dapat menjembatani antara anak-anak dan umur dewasa. Remaja adalah usia dimana seorang anak mengalami masa transisi atau masa peralihan dalam mencari identitas diri. Masa peralihan yang dimaksudkan disini adalah peralihan dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa atau merupakan perpanjangan dari masa kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa. Karenanya pada masa ini seakan-akan remaja lebih mendepankan ego dan kenginan pribadi tanpa mempertimbangakan situasi dan remaja mengalami keadaan berpijak antara dua kutub yaitu kutub yang lama (masa anak-anak) yang akan ditinggalkan dan kutub yang baru (masa dewasa) yang masih akan dimasuki. Dengan keadaan yang belum pasti inilah remaja sering menimbulkan masalah bagi dirinya dan pada masyarakat sekitarnya, sebab pribadinya belum stabil dan matang.
Pada masa remaja, remaja cenderung lebih senang berkumpul diluar rumah, lebih sering membantah orang tua, ingin menonjolkan diri dan kurang pertimbangan. Di usian ini, remaja biasanya mudah terpengaruh lingkungan. Banyak anak-anak yang terlibat berbagai masalah seperti mencoret tembok, berdandan berlebihan, pencurian, pembunuhan, seks diluar nikah, pelanggaran norma sosial, tawuran antarpelajar, mabuk-mabukan, memakai narkoba, dan masih banyak lagi.

·        Faktor – faktor penyebab kenakalan remaja, yaitu:
1.     Pengaruh keluarga
Yang pertama memberi pengaruh terhadap perilaku dan sikap seorang anak adalah lingkungan keluarga. Keharmonisan suatu keluarga sangat berpengaruh. Seorang anak akan lebih muda menangkap situasi yang ada disekitarnya. Apalagi saat si anak dalama masa -masa ABG dalam masa ini si anak lebih memiliki emosi yang masih labil. Situasi keadaan rumah sangat mempengaruh pada perkembanagn anak.
2.     Faktor sekolah
Kewajiban dan tanggung jawab orang tua harus selalu memberikan arahan juga wawasan terhadap anaknya dalam memilih tempat sekolahnya, sebab tempat belajar yang berkualitas sangat besar dampak positifnya. Selain itu, sekolah yang baik adalah salah satu jaminan dan sangat berpengaruh pada masa depan. Jika kondisi sekolah tidak mendukung dalam materi atau proses belajar, pada gilirannya dapat memberikan peluang pada anak untuk berperilaku menyimpang.

3.     Faktor lingkungan

Lingkungan atau tempat tinggal adalah salah satu penyebab terjadinya sebuah karakter. Jika seorang anak hidup dalam lingkungan yang keras atau lingkungan tersebut kurang peduli terhadap sesama maka yang terjadi adalah anak akan meniru komunitas tersebut. Salah satunya adalah merokok, hal ini bukan rokoknya yang disalahkan namun alangkah prihatinnya jika kita melihat seorang anak yang belum cukup umur sudah terbiasa merokok, bahkan dilakukan di tempat umum.
·        Kenakalan remaja yang ada dimasyarakat
1.      Mencuri
2.      Perkelahian antar siswa
3.      Memusuhi orang tua dan berkata kasar
4.      Hamil diluar nikah
5.      Menonto pornografi
6.   Merokok
·        Mengatasi dan mencegah kenakalan remaja
1.      Perlunya pembelajaran agama
2.      Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun
3.      Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang
4.      Orang tua mengungkapkan dibalik kenakalan remaja

5.      Menerapkan aturan da konsekuensi