Nama Anggota
:
1. M. Alfath
Rayhan 54416693
2. M. Uwais
Thoriq M. 50416657
3. Nada
Chairunnisa 55416236
4. Prita
Fauziah A. 55416803
5. Reza
Maulana Ramadhan 56416262
Bidang
: Geologi
Jurnal : APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK MENDUGA KUANTITAS
KOMPONEN SUMBERDAYA AIR BULANAN SECARA SPASIAL DENGAN METODA CN-NRCS,
TEGANGAN AIRTANAH DAN KONDUKTIVITAS HIDRAULIK DI HULU DAS CITARUM
(e-ISSN 2354-6638 p-ISSN 0125-9849)
Hasil Analisis Jurnal
:
Keberadaan metodologi pendugaan yang lebih rinci tentang ketersediaan
sumberdaya air secara spasial telah menjadi keperluan mendesak. Selama beberapa
dekade terakhir terjadi perluasan pesat daerah urban, utamanya di Pulau Jawa,
dimana beberapa diantaranya kini mengalami krisis air. Sistem Informasi
Geografi telah dimanfaatkan untuk menduga kuantitas komponen sumberdaya air di
hulu DAS Citarum. Data yang digunakan adalah model elevasi digital (DEM), citra
satelit, data curah hujan dari 22 stasiun yang tersebar di daerah kajian, peta
tanah dan peta geologi. Pendugaan kuantitas komponen sumberdaya air didasarkan
pada metoda CN (SCS/NRCS), distribusi tegangan airtanah (pF) dan perbedaan
konduktifitas hidraulik. Hasil penelitian menghasilkan basis data spasial
kuantitas komponen sumberdaya air yang dapat disajikan baik sebagai data
tabular, diagram, maupun peta tematik untuk keseluruhan daerah penelitian
maupun khusus untuk daerah yang dipilih. Validasi dilakukan dengan
membandingkan antara hasil pendugaan dengan hasil pengukuran luah aliran Sungai
Citarum di Stasiun Nanjung. Model pendugaan memperlihatkan validitas yang baik
untuk kuantifikasi air larian bulanan. Untuk air infiltrasi serta total aliran,
validitas baik hanya diperoleh untuk waktu kumulatif tahunan. Hasil pendugaan
ini memadai untuk disajikan setara dengan informasi peta pada skala 1: 50
000. Dengan adanya program Sistem Informasi Geografi (SIG), terbuka kemungkinan
untuk menyimpan berbagai data faktor hidrologi secara kuantitatif dan
memiliki acuan koordinat spasial untuk kemudian diintegrasikan ke dalam suatu
operasi perhitungan (Luijten dkk., 2000).
METODOLOGI
Kuantifikasi
Komponen Sumberdaya Air
Komponen sumberdaya air yang dimaksud adalah bentuk ketersediaan air di
alam yang biasa dipisahkan menjadi air permukaan, airtanah dangkal dan airtanah
dalam. Faktor-faktor tersebut meliputi iklim, bentuk lahan, tanah, batuan dan
tutupan atau penggunaan lahan. Pertama, memisahkan kuantitas air hujan menjadi
air larian atau limpasan, penguapan dan infiltrasi dengan metoda Curve Number.
Tahap ini dihitung berdasarkan distribusi tegangan air pada berbagai ukuran
pori tanah . Ketiga, aliran airtanah dipisahkan lagi menjadi aliran bawah
permukaan yang akan keluar menjadi mata air dan pengisian airtanah dalam
berdasarkan perbedaan konduktivitas hidraulik tanah dan batuan.
Pembuatan
isohyet hujan harian rata-rata setiap bulan.
Pemetaan distribusi hujan dengan cara isohyet dipilih karena kelerengan
daerah studi yang bervariasi. Berdasarkan data yang diperoleh dari 22 stasiun
cuaca yang tersebar di daerah penelitian, persamaan korelasi terbaik antara
ketinggian tempat dan curah hujan bulanan terlebih dahulu ditentukan .
Disamping itu, dibuat pula persamaan korelasi terbaik antara curah hujan
bulanan dengan jumlah hari hujan pada setiap bulannya. Persamaan korelasi curah
hujan dan ketinggian kemudian di plot pada peta DEM yang diturunkan dari peta
topografi skala 1:25000. Perhitungan dilakukan dengan data masukan ratarata
hujan harian untuk setiap bulan, pada setiap titik di daerah studi.
Pembuatan
peta CN
Pembuatan peta CN(II) dari intersect peta-peta tutupan lahan hasil
penafsiran citra satelit dan peta kelas hidrologi tanah. Nilai CN I
diaplikasikan pada bulan-bulan kering dengan curah hujan bulanan kurang dari
60(mm), sedangkan nilai CN (III) diaplikasikan ketika curah hujan bulanan lebih
besar dari 100 mm.
Perhitungan
Penerapan rumus-rumus perhitungan (1) s/d (10) dilakukan terhadap data
tabular dengan melakukan operasi matematis antar kolom. Program operasi
perhitungan dan pemetaan kembali hasilnya ditulis dalam bahasa map basic yang
sudah tersedia di dalam perangkat lunak MapInfo.
Hasil
Data masukan dan hasil perhitungan tersimpan di dalam basis data
sebagai tabular yang memiliki referensi geografis. Hasil tersebut dapat
ditampilkan dalam bentuk peta tematik, tabel atau diagram. Hasil dapat
disajikan baik untuk keseluruhan daerah studi maupun untuk sebagian daerah
terpilih yang diinginkan. Tampilan otomatis hasil proses akan menyajikan peta
keseluruhan daerah studi, daerah terpilih yang dianalisis, dan besaran bulanan
komponen-komponen sumberdaya air yang terdapat pada daerah yang dianalisis
selama tahun analisis (Gambar 3) dalam bentuk tabel dan diagram. Basis data
faktor-faktor sumberdaya air dapat pula dipakai untuk menduga, dengan cara
simulasi, ketersediaan sumberdaya air pada saat dimana kondisi tutupan lahan
dan fluktuasi iklim yang berbeda dari keadan aktual saat ini.
Validitas
Sistem Informasi Geografi dapat diaplikasikan untuk menduga
kuantitas ketersediaan sumberdaya air bulanan beserta distribusi
spasialnya. Perumusan hubungan antar faktor yang berpengaruh terhadap hidrologi
setempat menghasilkan validitas yang baik untuk kuantifikasi air larian
bulanan. Sedangkan untuk air infiltrasi serta total aliran, sebaiknya
hanya menggunakan hasil pendugaan untuk waktu kumulatif tahunan karena
kesalahannya lebih kecil daripada kesalahan rata-rata bulanan. Untuk evaluasi
ketersediaan air suatu wilayah, hasil pendugaan ini dapat dimanfaatkan setara
dengan informasi peta pada skala 1: 50.000. Pemahaman tentang keterbatasan
model yang menyebabkan bias antara hasil pendugaan dan hasil pengukuran diperlukan
untuk meminimalkan kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan yang
didasarkan atas dasar informasi hasil pendugaan.