Kamis, 23 April 2020

Analisis Jurnal yang Mengimplementasikan Aplikasi Terkait dengan Cloud Computing, Grid Computing, dan NoSQL.

Kelompok 6 : -M.Alfath  (54416693)
                       -M.Uwais  (50416657)
                       -Nada C     (55416236)
                       -Prita F       (55416803)
                       -Reza M     (56416262)

Kelas : 4IA10

Judul Jurnal : PENGELOMPOKKAN DATA MINERAL DI INDONESIA MENGGUNAKAN                                                            METODE K-MEANS CLUSTERING

ISSN : 2355-9365


Hasil Analisis Jurnal  :

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.          Latar Belakang

Mineral merupakan zat anorganik padat yang terbentuk secara alami oleh alam dan memiliki struktur kimia berbentuk kristal. Mineral tercipta secara alami namun ada beberapa material yang bukan termasuk mineral yaitu batu bara dan minyak tidak termasuk mineral karena terbentuk secara organik.selain itu zat-zat dari makhluk hidup kapur,getah, dan kayu ini juga bukan merupakan bagian dari mineral. Yang termasuk dalam kategori mineral yaitu berupa emas, perak, tembaga, nikel, besi. Kemudian mineral yang terdapat dibebatuan atau mineral primer antara lain olivin, piroksen, plagioklas, felsdpar, kuarsa, muskovit, biotit, dan mika[1].
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan mineral yang melimpah. Berbagai macam mineral ditemukan di wilayah kedaulatan NKRI, namun kandungan disetiap wilayah berbeda-beda. Dalam paparan Dirjen Mineral dan Batubara yang disampaikan tahun 2014, nilai ekspor mineral dan batubara dari tahun 2011 sampai dengan 2014 semakin menurun. Hal tersebut dikarenakan adanya pembatasan eksport produk mineral dan harga-harga komoditas turun. Disampaikan pula bahwa kendala yang dihadapi pertambangan Indonesia adalah keterbatasan insfratruktur, energi dan fiskal. Padahal energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merupakan salah satu sumber daya terpenting di Indonesia. Jenis ESDM yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah energi fosil yang merupakan energi yang tak dapat diperbaharui[2].
Pengelolaan data secara umum berkembang secara signifikan dengan kondisi kemajuan teknologi. Pada beberapa waktu yang lalu, pengelolaan data dilakukan dengan cara manual dan mengandalkan keterampilan manusia. Saat ini dengan perkembangan teknologi informasi dan komputer maka pengelolaan data akan lebih modern yang berbasis elektronik. Perhitungan data yang besar ini memerlukan algoritma khusus yang dikemas dalam sebuah aplikasi komputerisasi berbasis web, sehingga bisa diakses dari manapun. Proses yang umum dilakukan untuk pengolahan data yang besar ini dikenal dengan istilah data mining. Data mining merupakan sebuah proses untuk menggali informasi yang tersembunyi atau menemukan pola yang bermanfaat dalam sekumpulan data yang besar[3].
Data mining merupakan metode untuk mencari informasi baru yang berguna dari sekumpulan data yang berjumlah besar dan dapat membantu dalam mengambil keputusan. Dalam penelitian ini akan diterapkan metode clustering dengan algoritma k-means. Metode Clustering merupakan teknik mengelompokan data dengan melakukan pemisahan data ke dalam sejumlah kelompok menurut karakteristik tertentu yang diinginkan dimana identitas kelompok dari setiap data belum diketahui. Dengan pengelompokan tersebut diharapkan dapat mengetahui kelompok data untuk kemudian diberi identitas sesuai permasalahan yang dihadapi.

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut penulis akan merancang, “Implementasi Algoritma K-Means Clustering Dalam Menentukan Komoditas Unggulan Mineral dan Penjualan Mineral Berdasarkan Ekspor dan Impor”.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.    Mineral
 Suatu mineral dapat didefinisikan sebagai suatu ikatan kimia padat yang terbentuk secara alamiah dan termasuk di dalamnya materi geologi padat yang menjadi penyusun terkecil dari batuan.Mineral sebagai suatu unsur atau senyawa kimia yang biasanya berbentuk kristal dan merupakan hasil dari proses-proses geologi.
Endapan bahan tambang dari mineral merupakan suatu kekayaan alam yang berpengaruh dalam perekonomian nasional. Oleh sebab itu upaya untuk megetahui data, kualitas dan kuantitas dari mineral itu hendaknya selalu diusahakan dengan tingkat kepastian yang lebih tinggi.

2.2.    Algoritma K-Means
 K-means adalah algoritma pengelompokan yang banyak digunakan dalam bidang penambangan data di berbagai disiplin ilmu dalam kurun waktu lima puluh tahun terakhir. Namun, K-Means sangat tergantung pada posisi pusat awal, dan pusat awal yang dipilih secara acak dapat menyebabkan kualitas pengelompokan yang buruk[10]. Biasanya, meminimalisasi fungsi dari kriteria yang dicari dengan menggunakan skema perulangan/iteratife yang dimulai dengan konfigurasi cluster awal yang dipilih secara acak dari data, kemudian mengubah keanggotaan cluster secara iteratif untuk mendapatkan konfigurasi yang lebih baik.
K-Means adalah teknik yang cukup sederhana dan cepat dalam proses clustering obyek (clustering). Algoritma K-mean mendefinisikan centroid atau pusat cluster dari cluster menjadi ratarata point dari cluster tersebut. Setiap cluster memiliki titik tengah (centroid) yang merupakan nilai rata rata (mean) dari data-data dalam cluster tersebut [6].

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1       Analisa data hasil Clustering
Data awal yang digunakan yaitu data dari kementrian energi suberdaya mineral dan batu bara dengan kategori penjualan ekspor,impor,harga metal,dan produksi barang tambang. Data tersebut akan dicluster dalam jumlah 3 cluster

Tabel 3.1 Data Ekspor Mineral 2014
Nama Negara
Jumlah dalam TON
Penjualan (Dollar)
China
10188018.24
56707303792
Taiwan
39514.71
67504367.5
Japan
902741
60253201.69
Singapore
91868
158994684.2
Korea Selatan
54899
38545236.53
Malaysia
67438.19
248198157.4
Hongkong
8
9954.16
India
1249
595272.68
USA
484
1037294.28
Korea Utara
1800
13124646
Pakistan
102
743729.94
Thailand
97540.05
206717097.9
Vietnam
27956
79405782.47
Bangladesh
90030
686878748.6
Greece
51190
699361363.3
Australia
0
0
Philippines
9152
30293.12
Spain
22047
72975.57
Germany
0
0

Tabel 3.2 Data Ekspor Mineral 2017
Nama Negara
Jumlah Dalam TON
Penjualan (Dolar)
China
6984920
25853103748
Japan
596819.845
3880571224
Korea Selatan
7462116.29
1.5103E+11
Singapore
33689.82
627373862.4
India
58321764.11
1.20274E+12
Philippines
433386
2493960777
Hongkong
5009
1616855.29
Australia
55.63
1039978.717
Thailand
7260581.8
1.49655E+11
Liechtenstein
0.17
202.657
Pakistan
1850.001
10645937.19
Malaysia
2116257
42104293005
Spain
1107
19604683.7
Taiwan
49494
350744642.5
Vietnam
30281
174914539.3
Oman
31498
56420477.52
UEA
153264
271131477.3
Algeria
3448
277253.68
Angola
126
10131.66
Benin
132
10614.12
Cammeron
28
2251.48
Canada
3276
263423.16
Irak
4219
323271.65
Jerman
948
76228.68
Jordania
75
6030.75
Libya
133
10694.53
Nigeria
357
28706.37
Sudan
25
2010.25
Sweden
1051
84510.91
Swiss
1093
3694879.63
Belanda
9602
198682567.6
Amerika
Serikat
5196.63
107527576.7
Polandia
19.8
409697.442
Belgia
220.55
4563574.285
Italy
1110.97
22987957.94
United
Kingdom
276.4
5719210.756
Afrika Selatan
45.27
936717.3333
Israel
45.39
939200.3481
Rusia
50
1034589.5

Kemudian data ekspor pada tahun 2014 dan 2017 akan dicluster menjadi beberapa pengelompokkan berdasarkan nama negara sesuai dengan kelompok clusternya.
Ekspor Mineral 2014
Pada tahap ini sistem akan menampilkan beberapa hasil analisa cluster yang telah dikelompokkan menjadi 3 cluster

Tabel 3.3 Hasil cluster ekspor mineral 2014 dengan jumlah 3 cluster
2
Korea Selatan
54899
38545236.53
2
Malaysia
67438.19
248198157.4
2
Hongkong
8
9954.16
2
India
1249
595272.68
2
USA
484
1037294.28
2
Korea Utara
1800
13124646
2
Pakistan
102
743729.94
2
Thailand
97540.05
206717097.9
2
Vietnam
27956
79405782.47
3
Bangladesh
90030
686878748.6
3
Greece
51190
699361363.3
2
Australia
0
0
2
Philippines
9152
30293.12
2
Spain
22047
72975.57
2
Germany
0
0

Tabel 3.4 Rata-rata per cluster ekspor mineral 2014

Cluster
Jumlah Dalam TON

Penjualan($)
1
10188018.24
56707303792
2
82299.93438
54702043.34
3
70610
693120056

Tabel 3.5 Maksimum cluster ekspor mineral 2014

Cluster
Jumlah Dalam TON

Penjualan($)
1
10188018.24
56707303792
2
902741
248198157.4
3
90030
699361363.3

Tabel 3.6 Minimum cluster ekspor mineral 2014

Cluster
Jumlah Dalam TON

Penjualan($)
1
10188018.24
56707303792
2
0
0
3
51190
686878748.6

Tabel 3.7 Hasil cluster ekspor 2017 dengan jumlah 3 cluster

Cluster

Nama Negara
Jumlah dalam TON
Penjualan (dolar)
3
China
6984920
25853103748
3
Japan
596819.845
3880571224
1
Korea Selatan
7462116.29
1.5103E+11
3
Singapore
33689.82
627373862.4
2
India
58321764.11
1.20274E+12
3
Philippines
433386
2493960777
3
Hongkong
5009
1616855.29
3
Australia
55.63
1039978.717
1
Thailand
7260581.8
1.49655E+11
3
Liechtenstein
0.17
202.657
3
Pakistan
1850.001
10645937.19
3
Malaysia
2116257
42104293005
3
Spain
1107
19604683.7
3
Taiwan
49494
350744642.5
3
Vietnam
30281
174914539.3
3
Oman
31498
56420477.52
3
UEA
153264
271131477.3
3
Algeria
3448
277253.68
3
Angola
126
10131.66
Cluster
Nama Negara
Jumlah Dalam TON
Penjualan (Dollar)
1
China
10188018.4
56707303792
2
Taiwan
39514.71
67504367.5
2
Japan
902741
60253201.69
2
Singapore
91868
158994684.2
3
Benin
132
10614.12
3
Cammeron
28
2251.48
3
Canada
3276
263423.16
3
Irak
4219
323271.65
3
Jerman
948
76228.68
3
Jordania
75
6030.75
3
Libya
133
10694.53
3
Nigeria
357
28706.37
3
Sudan
25
2010.25
3
Sweden
1051
84510.91
3
Swiss
1093
3694879.63
3
Belanda
9602
198682567.6

3
Amerika
Serikat

5196.63

107527576.7
3
Polandia
19.8
409697.442
3
Belgia
220.55
4563574.285
3
Italy
1110.97
22987957.94

3
United
Kingdom

276.4

5719210.756
3
Afrika Selatan
45.27
936717.3333
3
Israel
45.39
939200.3481
3
Rusia
50
1034589.5
Tabel 3.8 Rata-rata per cluster ekspor 2017
Cluster
Jumlah Dalam TON
Penjualan($)
1
7361349.045
150342741384.596
2
58321764.111
1202736750570.92
3
290808.596555556
2116472569.72504

Tabel 3.9 Maksimum cluster ekspor 2017
Cluster
Jumlah Dalam TON
Penjualan($)
1
7462116.29
151030039114.038
2
58321764.111
1202736750570.92
3
6984920
42104293005.15

Tabel 3.10 Minimum cluster ekspor 2017
Cluster
Jumlah Dalam TON
Penjualan($)
1
7260581.8
149655443655.154
2
58321764.111
1202736750570.92
3
0.17
202.657

Analisa :
    Hasil clustering antara data mineral ekspor 2014 dan mineral ekspor 2017 terdapat banyak perbedaan cluster serta negara yang diekspor semakin bertambah. Pada tahun 2014 china menempati cluster pertama dengan penjualan yang tinggi,namun dalam selisih waktu 4 tahun hasil cluster pada tahun 2014 hingga 2017 mengalami perubahan pada cluster 1,2,dan 3. Pada tahun 2017,Korea Selatan dan Thailand menempati posisi cluster pertama sedangkan china menempati posisi cluster ke 3. Artinya penjualan ekspor tertinggi pada tahun 2017 berada pada negara Korea Selatan dan Thailand.
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dari Pengelompokan Data Mineral Di Indonesia Menggunakan Metode K-Means Clustering maka dapat ditarik kesimpulkan sebagai berikut:

1.      Mengelompokkan data Mineral menggunakan bahasa R dengan metode K-Means Clustering.
2.      Menampilkan hasil analisa K-Means Clustering dengan menggunakan data penjualan mineral Ekspor dan Impor pada tahun 2014 hingga 2017.
3.      Analisis yang ditampilkan berupa analisis dari data penjualan Ekspor dan Impor pada tahun 2014 hingga 2017.
4.      Mengolah data penjualan Ekspor dan Impor pada tahun 2014- 2017 secara otomatis serta menampilkan hasil analisisnya.
DAFTAR PUSTAKA

[1]        Hardjono,I.(2012). MINERALOGI.MINERALOGI
[2]       Saadah, S., Handayani, E. & Jondri. 2012. Model Autoregressive yang Dioptimasi Menggunakan Algoritma Genetika Untuk Memprediksi Ketersediaan Energi Sumber DayA Mineral di Indonesia. Bandung: Universitas Telkom
[3]       Handayani, V., Adiwijawa & Kurniati, A. P. 2010. Analisis Clustering Menggunakan Algoritma K-Modes. Bandung: Universitas Telkom
[4]       Prasetyo, E. 2013. Data Mining-Konsep dan Aplikasi Menggunakan MATLAB. Yogyakarta: ANDI
[5]       Turban, E. 2005. Decision Support Systems and Intelligent System. Yogyakarta: Penerbit Andi
[6]       Han, J., Kamber, M. & Pei, J. 2012. Data Mining Concepts and Techniques (Third Edition). USA: Morgan Kaufmann Publishers
[7]       Shvets, O. E. (2014). Methods and Algorithms of Cluster Analysis in the Mining Industry Solution of Tasks for Mineral Rocks Recognition. 2014 International Conference on Signal Processing and Multimedia Applications (SIGMAP) , 1-7.
[8]       Torabi, M. A. (2012). Clustering of mineral prospectivity area as an unsupervised classification approach to explore copper deposit. Arab J Geosci DOI 10.1007/s12517-012- 0615-5, 1-13.
[9]       Muningsih, E. & Kiswati, S. 2015. Penerapan Metode K-MeansUntuk ClusteringProduk Online Shop Dalam Penentuan Stok Barang. Jurnal Bianglala Informatika Vol. 3
[10]      Jianpeng Qi, Y. Y. (2016). K-Means: An Effective and Efficient K-means Clustering Algorithm. and Cloud Computing (BDCloud), Social Computing and Networking (SocialCom), Sustainable Computing and Communications (SustainCom).
[11]     Fauzanu, A., dkk. 2015. Analisis Web Usage Mining Menggunakan Teknik K-Means Clustering dan Association Rule (Studi Kasus: www.owlexa.com). Bandung: Universitas Telkom
[12]     Maksoud, E. A., dkk. 2015. Brain tumor segmentation based on a hybrid clustering technique (Egyptian Informatics Journal). Kairo: Cairo University
[13]     Yadav, J. & Sharma, M. 2013. A Review of K-mean Algorithm (International Journal of Engineering Trends and Technology (IJETT) Vol. 4 Issue 7). Haryana India: MDU Rohtak
[14]     Dhanachandra, N., dkk. 2015. Image Segmentation usingK-means Clustering Algorithm and Subtractive Clustering Algorithm. Manipur India: Elsevier
[15]      Salman, R., dkk. 2011. Fast K-Means Algorithm Clustering (International Journal of Computer Networks & Communications (IJCNC) Vol.3). Virginia: Virginia Commonwealth University
[16]     Yadav, A., & Dhingra, S. 2016. An Enhanced K-Means Clustering Algorithm to Remove Empty Clusters (International Journal of Engineering Development and Research Volume 4, Issue 4). Sirsa India: Chaudhary Devi Lal University
[17]     Navjot, K. 2012. Efficient K-Means Clustering Algorithm Using Ranking Method in Data Mining (International Journal of Advanced Research in Computer Engineering & Technology Vol. 1 Issue 3). Punjab: Lovely Professional University
[18]      Oyelade, O., J. 2010. Application of k-Means Clustering algorithm for prediction of Students’ Academic Performance (International Journal of Computer Science and Information Security Vol 7 No. 1). Nigeria: IJCSIS
[19]      Rahman, Tegar, Aulia, Wiranto dan Rini Anggraini.2017. Coal Trade Clustering using KMeans (Case Study PT Global Bangkit Utama). Vol. 6 No. 1,June 2017